SUARA HATI
this site the web

INDONESIA

Karya : Ahmadi Haruna

Matahari pagi
Membelai hati
Turun kejantung
Tenangkan sukma

Mentari senja
Melambaikan tangan
Tersenyum
Tawarkan harapan
Dihari esok

Indonesia
Jangan bimbang
Sebab tanahmu subur
Lautmu kaya
Namamu terkenal dimancanegara

Mari bersatu
Jaga kelestarian alammu
Biar anak cucu
Tidak papa di hari tua

Sumber : Buku Kumpulan Puisi Ahmadi Haruna

PENGEMBANGAN VARIASI MENGAJAR

Pada dasarnya semua orang tidak menghendaki adanya kebosanan dalam hidupnya. Sesuatu yang membosankan adalah sesuatu yang tidak menyenangkan. Merasakan makanan yang terus-menerus akan menimbulakan kebosanan; melihat film yang sama dua kali saja orang sudah tidak mau, juga karena bosan. Orang akan lebish suka bila hidup itu diisi dengan penuh variasi dalam arti kata positif. Makan makanan yang bervariasi (bermacam-macam akan merangsang untuk makan. Mendengarkan lagu-lagu baru lebih menyenangkan daripada lagu-lagu yang tiap hari didengar. Rekreasi pada dasarnya juga mengurangi kebosanan pandangan ditempat asalnya. Mengatur alat rumah tangga sering berganti, akan membuat orang lebih senang dirumah daripada pergi. Demikian juga dalam proses belajar mengajar . Bila guru dalam proses belajar mengajar tidak menggunakan variasi, maka akan membosankan siswa, perhatian siswa berkurang, mengantuk, dan akibatnya tujuan belajar tidak tercapai. Dalam hal ini guru memerlukan adanya variasi dalam mengajar siswa.
Keterampilan mengadakan variasi dalam proses belajar mengajar akan meliputi tiga aspek, yaitu variasi dalam gaya mengajar, variasi dalam menggunakan media dan bahan pengajaran, dan variasi dalam interaksi antara guru dan siswa.
Apabila ketiga komponen tersebut dikombinasikan dalam penggunaannya atau secara integrasi, maka akan meningkatkan perhatian siswa, membangkitkan keinginan dan kemampuan belajar. Keterampilan dalam mengadakan variasi ini lebih luas penggunaannya daripada keterampilan lainnya, karena merupakan keterampilan campuran atau diinegrasikan dengan keterampilan yang lain. Misalnya, cariasi dalam memberikan penguatan, variasi dalam memberi pertanyaan, dan variasi dalam tingkat kognitif.
Dalam proses belajar mengajar ada variasi bila guru dapat menunjukkan adanya perubahan dalam gaya mengajar, media yang digunakan berganti-ganti, dan ada perubahan dalam pola interaksi antara guru-siswa, siswa-guru dan siswa-siswa. Variasi lebih bersifat proses daripada produk.

A. Tujuan Variasi Mengajar
Penggunaan variasi terutama ditujukan terhadap perhatian siswa, motivasi dan belajar siswa. Tujuan mengadakan variasi dimadsud adalah :

1. Meningkatkan dan Memelihara Perhatian Siswa Terhadap Relevansi Proses Belajar Mengajar
Dalam proses belajar mengajar perhatian dari siswa terhadap materi pelajaran yang diberikan sangat dituntut. Sedikitpun tidak diharapkan adanya siswa yang tidak atau kurang memperhatikan penjelasan guru, karena hal itu akan menyebabkan siswa tidak mengerti akan bahan yang diberikan guru.
Dalam jumlah siswa yang besar biasanya ditemukan kesukaran untuk mempertahankan agar perhatian siswa tetap pada materi pelajaran yang diberikan. Berbagai factor memang mempengaruhi. Misalnya factor penjelasan guru yang kurang mengenai sasaran, situasi diluar kelas yang dirasakan siswa lebih menarik daripada materi pelajaran yang diberikan guru, siswa yang kurang menyenangi materi yang diberikan guru.
Fokus permasalahan pentingnya perhatian ini dalam proses belajar mengajar, karena dengan perhatian yang diberikan siswa terhadap materi pelajaran yang guru jelaskan, akan mendukung tercapainya tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Tecapainya tujuan pembelajaran tersebut bila setiap siswa mencapai penguasaan terhadap materi yang diberikan dalam suatu pertemuan kelas. Indikator penguasaan siswa terhadap materi pelajaran adalah terjadinya perubahan di dalam diri siswa. Jadi, perhatian adalah masalah yang tidak bias dikesampingkan dalam konteks pencapaian tujuan pembelajaran.
Karena itu, guru memperhatikan variasi mengajarnya, apakah sudah dapat meningkatkan dan memelihara perhatian siswa terhadap materi yang dijelaskan atau belum.
2. Memberikan Kesempatan Kemungkinan Berfungsinyanya Motivasi
Motivasi memegang peranan penting dalam belajar. Seorang siswa tidak akan dapat belajar dengan baik dan tekun jika tidak ada motivasi di dalam dirinya. Bahkan tanpa motivasi, seorang siswa tidak akan melakukan kegiatan belajar. Maka dari itu, guru selalu memperhatikan masalah motivasi ini dan berusaha agar tetap tergejolak di dalam diri setiap siswa selama pelajaran berlangsung.
Dalam proses belajr mengajr di kelas, tidak setiap siswa mempunyai motivasi yang sama terhadap sesuatu bahan. Untuk bahan tertentu boleh jadi seorang siswa menyenanginya, tetapi bahan yang lain boleh jadi siswa tersebut tidak menyenanginya. Ini merupakan masalh bagi guru dalam setiap kali mengadakan pertemuan. Guru selalu dihadapkan pada masalah motivasi. Guru selalu ingin memberikan motivasi terhadap siswanya yang kurang memperhatikan materi pelajaran yang diberikan.
Bagi siswa yang sering memperhatikan materi pel;ajran yang diberikan, bukanlah masalah bagi guiru. Karena di dalam diri siswa tersebut sudah ada motivasi, yaitu motivasi intrinsik. Siswa yang demikian biasanya dengan kesadarannya sendiri memperhatikan penjelasan guru. Rasa ingin tahunya lebih banyak terhadap materi pelajaran yang diberikan. Berbagai gangguan yang ada disekitarnya kurang dapt mempengaruhinya agar memecahkan perhatiannya.
Lain halnya bagi siswa yang tidak ada motivasi di dalam dirinya, maka motivasi ekstrinsik yang merupakan dorongan dari luar dirinya mutlak diperlukan. Disini peranan guru lebih dituntut untuk memerankan fungsi motivasi, yaitu motivasi sebagai alat yang mendorong manusia untuk berbuat, motivasi sebagai alat yang menentukan arah perbuatan, dan motivasi sebagai alat untuk menyeleksi perbuatan.

3. Membentuk Sikap Positif terhadap Guru dan Sekolah
Adalah suatu kenyataan yang tidak bisa dipungkiri bahwa di kelas ada siswa tertentu yang kurang senang terhadap seorang guru. Sikap negative ini tidak hanya terjadi pada siswa, tetapi juga pada siswi. Konsekuensinya bidang studi yang dipegang oleh guru tersebut juga menjadi tidak disenangi. Acuh tak acuh sering ditunjukkan lewat sikap dan perbuatan ketika guru tersebut sedang memberikan materi pelajaran di kelas.
Kurang senangnya seorang siswa terhadap guru bias jadi disebabkan gaya mengajar guru yang kurang bervariasi. Gaya mengajar guru tidak sejalan dengan gaya belajr siswa.
Metode mengajar yang dipergunakan itu-itu saja. Misalnya hanya menggunakan metode ceramah untuk setiap kali melaksanakan tugas mengajar di kelas. Tidak pernah terlihat menggunakan metode yang lain. Misalnya metode diskusi, resitasi, Tanya jawab, problem solving atau cerita.
Ketika mengajar, guru selalu duduk dengan santainya di kursi, tak peduli bagaimana tingkah laku dan perbuatan anak didik, adalah jalan pengajaran yang cepat membosankan. Guru kurang dapat menguasai keadaan kelas. Kegaduhan biasanya sering terjadi pada sudut-sudt kelas. Akibatnya jalan pengajaran kurang menguntungkan bagi kedua belah pihak, yaitu guru dan siswa. Guru gagal menciptakan suasana belajr yang membangkitkan kreativitas dan kegairahan belajar siswa.
Guru yang bijaksana adalah guru yang pandai menempatkan diri dan pandai mengambil hati siswa. Dengan sikap ini siswa merasa diperhatikan oleh guru. Siswa selalu ingin dekat dengan guru. Ketiadaan guru barang sehari di sekolah tidak jarang dipertanyakan. Siswa merasa rindu untuk selalu dekat di sisi guru. Guru seperti itu biasanya karena gaya mengajarnya dan pendekatannya yang sesuai dengan psikologis siswa. Variasi mengajarnya mempunyai relevansi dengan gaya belajar siswa. Di sela-sela penjelasan selalu diselingi humor dengan pendekatan yang edukatif, jauh dari sikap permusuhan.



7 Tips Sederhana Mengelola Emosi dengan Cerdas

1. Ganti fokus! Apa yang kita fokuskan, itu yang berkembang. Saat kita fokus pada mengontrol 'emosi', tak disadari kita justru meletakan fokus pada 'emosi'. Ini seperti pola motivasi NLP yang disebut 'toward' dan 'away'. Ada yang fokus ingin 'bahagia', ada yang fokus tidak ingin 'susah'. Ada yang fokus ingin 'tenang', ada yang tidak ingin 'meledakan emosi'. Perhatikan bahwa linguistik akan memberikan asosiasi yang mempengaruhi proses berperilaku kita secara tidak sadar. Contoh lain, 'saya emosi' dengan 'saya tidak bisa tenang', memancing 2 respon dan asosiasi yang berbeda. Dalam sebuah program dengan sebuah perusahaan swasta, mereka memberikan judul 'Anger Management', yang saya usulkan disesuaikan judulnya menjadi 'Happiness Enhancement'. Ganti fokus, ganti pikiran, ganti perasaan, ganti perilaku, ganti hasil! Jadi daripada fokus pada bagaimana 'mengontrol emosi', kita bisa memikirkan bagaimana 'menikmati ketenangan', atau bagaimana 'meningkatkan kebahagiaan'. Fokus ke salah satu kutub, membuat kita mengisi pikiran kita dengan hal-hal yang mendukung fokus kita tersebut dan akan menyebabkan berkurangnya intensitas kutub lain.

2. Berdamai dengan Emosi! Emosi bukan hal yang buruk, bahkan walau yang dimaksudkan adalah marah, kesal, frustrasi, kecewa, dan lain-lain. Di beberapa konteks kita sangat memerlukan emosi. Marah, misalnya, adalah hal yang baik di saat yang bermanfaat. Hanya saja, kadang emosi terfasilitasi di waktu, tempat, dan konteks yang kurang bermanfaat untuk kita. Untuk itu, dibanding berusaha membendungnya, kita bisa berdamai dengan emosi. Untuk ini, bisa dilakukan apa yang di NLP disebut dengan 'Negotiating Parts' atau bernegosiasi dengan bagian-bagian diri kita yang kita anggap muncul tidak pada konteks yang bermanfaat. Cari waktu rileks, dan saat tenang dan rileks, bicaralah dengan diri sendiri dan berdialog secara internal dengan berbagai bagian yang memunculkan emosi. Cari tahu 'NIAT' di balik kemunculan emosi tersebut, karena NIAT-nya pasti baik untuk kita, walau kadang ia muncul di saat yang kurang tepat. Tidak usah mengutuk kehadiran emosi. Sadari saja ia sebagai bagian diri kita, yang punya NIAT baik. Dan negosiasikan kemunculannya dalam situasi yang lebih bermanfaat untuk kita. Bawah sadar kita selalu mau bekerja sama saat kita menghormatinya dan secara spesifik tahu apa yang kita inginkan.

3. Kreasikan mood dengan sengaja! Mood memang akan muncul dengan sendirinya secara acak, kalau kita tidak dengan sengaja mengelolanya. Kita punya program dan struktur bagaimana memunculkan mood, walau kadang kita tidak sadari. Prinsipnya juga sederhana. Anda supply berbagai hal yang bisa membangkitkan mood tertentu di kepala Anda, makan mood akan timbul. Anda isikan berbagai hal yang melawan mood tersebut, maka mood-nya juga akan mundur. Anda memikirkan berbagai hal lain, selain hal-hal yang mendukung kenikmatan melakukan sesuatu, maka Anda pun merasa seolah tidak ada 'mood'. Apalagi ada bayangan betapa menjengkelkannya atau menyusahkannya, atau betapa sulitnya melakukan hal itu. 'Moody' berarti membiarkan bawah sadar yang memilihkan mood untuk kita. Kadang sesuai konteksnya, kadang tidak. Kita sebut 'angin-anginan', karena tergantung angin bertiup kemana. Yang paling menarik adalah yang mood-nya tergantung situasi. Ini menggantungkan sekali respon pikiran dan perilaku pada stimulus dari luar. Ini seperti menyerahkan remote control pikiran kepada orang lain atau situasi. Kuncinya adalah menyadari bagaimana mood kita yang bermanfaat muncul, dan menjalankan strategi yang sama untuk memunculkannya di saat kita butuhkan. Ingin punya mood bermesraan dengan pasangan di malam hari? Pikirkan dari pagi betapa indahnya pertemuan pertama, bayangkan kenangan terindah Anda berdua, isi pikiran dengan semua bayangan bagaimana Anda jatuh cinta dan apa-apa saja yang Anda senangi dari pasangan. Setiap ada waktu, isi pikiran Anda dengan hal itu. Bila perlu, putar lagu kenangan Anda berdua. Dengan 'sengaja' memancing mood seperti ini, Anda tidak akan kesulitan untuk mempunyai mood di malamnya. Ini contoh sebuah proses 'sengaja' menciptakan mood. Sekali lagi, kalau kita tidak dengan 'sengaja' menciptakan mood, maka kita tidak perlu frustrasi mood yang mana yang muncul. Toh kita sendiri tidak mau memilih, bukan?

4. Temukan atau ciptakan Anchor atau berbagai pemicu perasaan senang atau antusias untuk konteks tertentu. Ada yang sadar setiap kali mendengarkan lagu tertentu jadi bersemangat, ada yang dengan membayangkan orang yang dikasihi, ada yang dengan mengucapkan afirmasi atau kata-kata tertentu untuk jadi semangat, ada yang dengan melakukan ritual 1-2 menit untuk menenangkan diri, dll. Di NLP ada sebuah tool bernama 'Godiva Pattern', dinamakan dari sebuah merek coklat yang diklaim terenak di dunia. Metoda ini sangat sederhana, yakni membayangkan coklat ini dan mengasosiasikannya dengan pakerjaan yang tidak kita sukai tapi harus lakukan.
5. Belajarlah 'men-DISTORSI- kan' dan me-REFRAME' situasi. Pada umumnya kita pandai sekali dalam hal distorsi, tapi lebih sering tidak bermanfaat. Sebuah kejadian baik datang, kita distorsikan dengan "Ah! Kebetulan!". Sesuatu yang belum tahu pasti kesulitannya, sudah kita bayangkan, "Pasti akan sulit sekali!". Kalau kita belajar mengarahkan pikiran kita sesuai manfaat, otomatis emosi kita terkelola dengan baik. Misalnya saat kita belum berhasil melakukan sesuatu, kita bisa distorsikan "Ah! Kebetulan saja, saya lebih hebat dari ini!" atau "Kali berikut pasti lebih baik!". Kita tidak pernah tahu apakah kali berikut memang lebih baik atau tidak, tapi mendistorsikan ke arah yang positif, membuat kita lebih bersemangat dan antusias dalam melakukan yang berikutnya.

6. Terapkan 'prinsip' berpikir yang sehat untuk setiap interaksi dengan orang lain. Salah satu favorit saya adalah bahwa "Tidak setiap orang dapat memfasilitasi NIAT baiknya, dan cukup sering malah tampak tidak baik karena keterbatasan pengetahuan dan kemampuan, atau karena belief yang kurang bermanfaat". Dengan 'prinsip' berpikir seperti ini, kalau saya menghadapi sesuatu yang tidak mengenakan dari orang lain, yang saya pertanyakan adalah perilaku orangnya, bukan NIAT-nya. Karena saya percaya bahwa NIAT orang tersebut tidak dapat terfasilitasi dengan baik olehnya, karena keterbatasannya tersebut. Dan kalau saya ladeni dengan cara atau perilaku yang sama, berarti saya menunjukkan keterbatasan yang sama. Saya menemukan bahwa mengkonfrontasi atau meng-intersepsi perilaku seseorang jauh lebih efektif dan produktif dibanding membicarakan NIAT orang tersebut, yang toh tidak pernah kita ketahui secara pasti. Prinsip lain, misalnya "Tidak ada kegagalan, hanya masukan". Jadi setiap menghadapi apa yang disebut orang sebagai kegagalan, saya hanya berkata dalam hati "Masukan apa yang bisa saya ketahui dari situasi ini?". Secepat itu pula saya kembalikan ketenangan dan antusiasme melangkah maju. Anda pun bisa menemukan berbagai 'prinsip' berpikir yang bermanfaat. Intinya bukan seberapa banyak prinsip yang Anda punyai, tapi seberapa konsisten Anda dalam mengaplikasikannya. Di NLP, prinsip ini dikenal sebagai 'PRESUPPOSITION'.

7. Isi pikiran dengan sengaja! Anda tidak isi pikiran Anda, maka bawah sadar setiap saat bisa memunculkan apapun secara acak, yang belum tentu Anda inginkan. Kalau Anda sedang dilanda tantangan emosional yang tinggi, maka besar kemungkinan hal ini yang akan sering dimunculkan secara otomatis. Kita hanya bisa fokus pada satu hal, karena itu yakinilah kita memilih yang membuat kita bersemangat dan happy! Pikirkan dengan sengaja hal-hal yang membahagiakan dan menyenangkan. Bahkan saat Anda mempunyai waktu melamun atau menghayal.

Ada banyak sekali ilmu dan konsep di luar sana yang efektif dipergunakan untuk mencerdaskan pengelolaan emosi kita. Selain NLP dan hipnosis, ada yoga, EFT, meditasi, Zen, Ayurveda, ESQ, dll. Pilihlah satu yang 'works' atau efektif untuk diri kita. Karena tidak semua teknik manjur dan efektif untuk semua orang.
Semoga bermanfaat.

Have a positive day!

Hingdranata Nikolay




'ANEH' BEBERAPA PERATURAN DI DUNIA

Peraturan dibuat untuk membuat suasana pada masyarakat berjalan dengan aman dan damai, bagaimanapun juga kadang-kadang di beberapa negara, terdapat peraturan” yang menurut kita agak tidak lazim, berikut peraturan tersebut :

AMERIKA :

WASHINGTON
:
a. Dilarang menyusui anak di tempat umum.
b. Dilarang menari dan minum di waktu bersamaan.

FLORIDA
:
a. Konstitusi Negara menjamin babi-babi hamil bebas dari ancaman penjara, untuk tindakan apapun yang mereka lakukan.
b. Denda akan diberikan pada wanita yang tertidur saat rambutnya di-hair dryer, kecuali dia adalah pemilik salon.
c. Dilarang bernyanyi di depan umum sambil mengenakan pakaian renang.
d. Dilarang kentut di tempat umum setelah jam 6 sore.
e. Dilarang memecahkan piring dan gelas lebih dari 3 buah sehari.

ALASKA :
a. Dilarang memfoto beruang yang lagi tidur.
b. Dilarang mengikat anjing peliharaan di atas kap / atap mobil.
c. Dilarang memberi minum bir pada rusa.
d. Dilarang berjalan-jalan sambil membawa busur dan anak panah.

CONNECTICUT :
a. Dilarang mengendarai sepeda dengan kecepatan lebih dari 90 km / jam.
b. Pria dilarang mencium istrinya di hari Minggu.
c. Mobil pemadam kebakaran tidak diizinkan ngebut lebih dari 40 km / jam, walau sedang menuju ke lokasi kebakaran
sekalipun.
d. Penata rias / kecantikan dilarang bersiul, berdendang, ataupun bernyanyi saat melayani pelanggan.

COLORADO
:
a. Dilarang berdebat dengan polisi, kecuali kendaraan Anda dihentikan olehnya.
b. Dilarang mendirikan bangunan di tengah jalan.

NEW YORK :
a. Dilarang menyapa orang sambil ngupil.
b. Dilarang mengenakan sandal setelah lewat jam 10 malam.
c. Pria dilarang keluar dengan mengenakan jaket dan celana yang gak matching.
d. Pria dilarang keluar rumah topless (tidak mengenakan baju atasan). - telah diberlakukan sejak tahun 1900 -
e. Dilarang menyeruput sup.
f. Dilarang makan sambil berenang di lautan.

CALIFORNIA :
a. Binatang peliharaan dilarang dibiarkan berhubungan intim di sekitar lokasi sekolah, taman, dan tempat ibadah.
b. Wanita dilarang mengendarai mobil mengenakan daster.
c. Mobil tanpa pengemudi dilarang ngebut di jalan.
d. Dilarang bersepeda di kolam renang.
e. Dilarang mengenakan sepatu boot koboi, kecuali Anda memelihara sapi minimal 2 ekor.
f. Dilarang memelihara binatang berwarna hijau dan berbau menyengat.
g. Dilarang bermain bowling di trotoar.

ARKANSAS
:
a. Pria diizinkan memukuli istrinya, tapi tidak boleh lebih dari 1 kali sebulan.
b. Dilarang memelihara buaya di dalam bathtub.
c. Pria dan wanita yang ketahuan saling menggoda di tengah jalan, akan dikenakan 30 hari penjara.
d. Dilarang membawa sapi berjalan-jalan di jalan utama setelah lewat jam 1 dini hari di hari Minggu.

ARIZONA :
a. Pemerintah Arizona melarang para pemburu melakukan aktivitas pemburuan onta di Arizona.
(nb : Onta tidak hidup di Arizona )
b. Dilarang menirukan gaya Pendeta / Pastor setempat.
c. Dilarang mengendarai mobil tanpa sepatu.
d. Dilarang bermain domino di hari Minggu.
e. Dilarang memakai kumis palsu di gereja.
f. Hukuman mati diberlakukan bagi siapapun yang menaburkan garam di atas rel kereta api.
g. Dilarang mengendarai mobil dengan mata tertutup.

ISRAEL :
a. Dilarang memelihara babi di tanah Israel . Orang yang melakukannya akan ditembak mati.
b. Dilarang ngupil di hari Sabat (Sabtu / Minggu).
c. Dilarang naik sepeda, kecuali punya izin mengendarai sepeda.

PERANCIS :
a. Dilarang berciuman di kereta bawah tanah.
b. Dilarang menamai babi peliharaan Anda “Napoleon”.

KANADA :
a. Dilarang mencopot plester luka di tempat umum.
b. Dilarang menyirami tananam di kebun saat sedang hujan.
c. Dilarang pipis di semua tempat di Kanada (kecuali toilet rumah Anda sendiri).
d. Dilarang memanjat pohon.

YUNANI
:
a. Dilarang mengenakan topi di stadium olahraga, karena dapat mengganggu pandangan orang lain.
b. Hanya anak cerdas yang boleh kuliah (dan ini harus bisa dibuktikan dengan ijazah ujian Negara yang diterimanya)

AUSTRALIA :
a. Anak-anak berusia di atas 18 tahun (dibawah 21) dilarang membeli rokok, tapi diizinkan merokok.
b. Dilarang mengangkat telepon pada deringan pertama.
c. Hanya Petugas Listrik berizin yang boleh mengganti lampu rumah.
d. Dilarang mengenakan celana Hot Pink di hari minggu.

ITALIA :
a. Pria yang mengenakan rok mini di tempat umum dikenakan hukuman kurungan.
b. Memukul orang dengan kepalan tangan diancam hukum pidana penganiayaan. Tapi menghajar orang dengan meja dan
kursi dapat dianggap membela diri.

MEKSIKO :
a. Wanita yang bekerja di kantor pemerintahan dilarang mengenakan rok mini atau pakaian yang dapat “memprovokasi” rekan
kerja selama jam kerja.
b. Dilarang memaki di tempat umum.

UNITED KINGDOM :
a. Dilarang menjual sayuran di hari minggu kecuali wortel.
b. Wanita dilarang makan coklat di tempat umum.
c. Mengambil barang yang dibuang, dapat diancam hukuman Pidana Terorisme.

SINGAPURA
:
a. Dilarang menjual Permen karet di Singapura.
b. Dilarang berjalan tanpa busana (bugil)
c. Tidak menyiram setelah buang air di toilet, dapat dikenakan denda.
d. Jika Anda tertangkap basah meludah sebanyak 3X, Anda diwajibkan membersihkan jalan di hari Minggu dengan
menenteng tulisan di dada “I am a Litterer” (Saya seorang Peludah)
e. Dilarang pipis di dalam lift / elevator.

KOREA SELATAN :
Para polisi wajib melaporkan jumlah uang suap yang mereka terima dari para pengendara yang mereka tilang.

SWEDIA :
Dilarang mengecat rumah tanpa ijin dari pemerintah dan harus menggunakan cat yang sudah mendapat sertifikat / ijin dari pemerintah.

SWISS :
a. Dilarang berkebun di hari minggu.
b. Walau warga Swiss dilarang menjual, membeli, menyelundupkan, dan memproduksi minuman beralkohol, tapi mereka diizinkan untuk mengkonsumsinya.

FILIPINA :
Untuk mengurangi tingkat kemacatan lalu lintas kota Manila , ditetapkan bahwa :
Kendaraan bernomor akhir 1 atau 2 tidak diizinkan beroperasi di hari Senin.
Sedangkan angka 3 & 4 tidak boleh di hari Selasa, 5 & 6 tidak boleh di hari Rabu, 7 & 8 tidak boleh di hari Kamis, 9 & 0 tidak boleh di hari Jumat. Peraturan ini berlaku sejak pukul 07.00 pagi setiap harinya.

THAILAND :
Dilarang keluar rumah tanpa mengenakan celana dalam.

Kalau di Indonesia kira- kira peraturan 'aneh'nya apa ya. . ?

Masalah Pendidikan Menurut Nelson Tansu

Sedikit tentang Prof. Nelson Tansu, PhD (kelahiran 20 Oktober 1977), dia adalah salah satu dari sedikit anak muda
Indonesia yg sukses di bidangnya. Dari hasil wawancaranya dengan pembelajar.com ada beberapa hal yg bisa dijadikan
benang merah masalah pendidikan di Indonesia.

Beberapa kali dia mengatakan persoalan utama yg membuat pendidikan di Indonesia tertinggal jauh adalah:Kurang
optimalnya pelaksanaan sistem pendidikan (yg sebenarnya sudah cukup baik) di lapangan yg disebabkan sulitnya
menyediakan guru2 berbobot untuk mengajar di daerah-daerah.Sebenarnya kurikulum Indonesia tidaklah kalah dari
kurikulum di negara maju, tetapi pelaksanaannya yang masih jauh dari optimal. Implementasi pendidikan yg kurang
benar.
Kurang sadarnya masyarakat mengenai betapa pentingnya pendidik dalam membentuk generasi mendatang
sehingga profesi ini tidak begitu dihargai dan dipandang sebelh mata.Kultur belajar bukanlah masalah utama tetapi kultur
masyarakat secara keseluruhan karena tidak disadarinya pendidikan adalah investasi bangsa.Terlalu seringnya sistem
pendidikan digonta-ganti tergantung kondisi politik, padahal itu bukanlah masalah utama, yg menjadi maslah utama
adalah pelaksanaan di lapangan, kurang optimal.Kurangnya pemerataan di daerah.

Terbatasnya fasilitas untuk pembelajaran baik bagi pengajar dan yg belajar. Hal ini terkait terbatasnya dana pendidikan yg disediakan pemerintah.Yah dari semua point yg diungkapkan Nelson Tansu itu sudah disadari oleh semua pihak mulai pakar
pendidikan, pemerintah, dan orang tua siswa/mahasiswa. Tapi mengapa mereka terutama pemerintah terkesan enggan
untuk menginvestasikan APBN-nya untuk pendidikan. Apa mungkin tidak percaya terhadap pengelolah pendidikan, yg
memang hobi memanipulasi itu? Atau pura-pura tidak tahu karena garapan pendidikan hasilnya tidak bisa segera dilihat
selama masa kekuasaannya? Atau karena memang sudah diketahui bahwa dana besar kalo guru tidak berbobot
hasilnya tetep nol? Tapi kalo iya mengapa rekrutmen pendidik yg saat ini saya rasa lebih buruk tetep dilanjutkan gara2
desekan arus bawah.

Saat ini guru banyak direkrut dari lulusan S-1 non pendidikan yg kemudian membeli “akta IV” di “kampus kali lima” dengan hanya membayar kisaran 2 juta saja.Banyak sekali kegiatan yg dilakukan depdiknas untuk meningkatkan bobot guru, tetapi tindak lanjut yg nol besar dari kegiatan semacam penataran, sosialisasi, atau apalah namanya. Jadi terkesan (atau memang bener yah) yg penting kegiatan itu terlaksana selanjutnya yah terserah mau kinerja lebih baik atau tidak mereka gak perduli.Jika kondisi semacam itu tidak diubah untuk dibenahi kecil harapan pendidikan bisa lebih maju/baik. Pendidikan jika dipolitisir maka sampai kapanpun pendidikan Indonesia sulit untuk maju.

Yah memang ada beberapa sekolah sudah terpandang, namun dibandingkan populasi sekolah yg ada sangat tidak
singnifikan.Selama ini kesan kuat bahwa pendidikan yg berkualitas mesti bermodal/berbiaya besar. Tapi oleh pemerintah
itu tidak ditanggapi, kita lihat saja anggaran pendidikan dalam APBN itu. Padahal semua tahu bahwa pendidikan akan
membaik jika gurunya berbobot dan cukup dana untuk memfasilitasi kegiatan pembelajaran.

Sumber : urip.wordpress
 

Suara Hati

Pendidikan. . . .Artikel. . . . Politik . . . . Berita. . . . Puisi. . . .

Contact